Superman Is Dead
Para musisi yang
mayoritas berasal dari Bali berkumpul di Rolling Stone Cafe guna
menggelar konser bertajuk Svara Bumi. Konser tersebut digelar untuk
menyuarakan penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali dan
menyerukan pembatalan Perpres No.45/2011, yang dinilai telah mendukung
proyek reklamasi tersebut.
Musisi yang tampil diantaranya, Superman Is Dead (SID), Navicula, Marzuki "Kill The DJ", Melanie Subono, dan masih banyak lagi.
“Perlawanan
tidak harus dengan kekerasan. Kita bisa melawan itu dengan hal yang
lebih masuk akal, dengan seni dan kami dengan musik
Jerinx SID
"Konser ini intinya bahwa perlawanan terhadap kerakusan dan ketidakjujuran, bahwa perlawanan tidak harus dengan kekerasan. Kita bisa melawan itu dengan hal yang lebih masuk akal, dengan seni dan kami dengan musik," ucap Jerinx, drummer SID saat jumpa pers di Rolling Stone Cafe, Selasa, (30/9).
Perlawanan terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali itu sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Gerakan itu pun tak pernah berhenti dan dilakukan secara terus menerus dan militan.
"Karena apa yang dilawan ini kan melibatkan uang yang sangat besar dan melibatkan kebijakan pemerintah. Jadi, setiap orang, dari akademisi, seniman, dan mahasiswa berkolaborasi dalam sebuah wadah," kata Robi, vokalis Navicula.
Penolakan yang dilakukan musisi, masyarakat sipil yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali atau ForBali bukan tanpa alasan. Menurut mereka, jika proyek tersebut tetap dijalankan akan berdampak pada lingkungan.
Contoh kecilnya sendiri, susahnya mendapatkan air bersih yang sangat dibutuhkan masyarakat. Belum lagi dengan ancaman banjir di kawasan Bali Selatan akibat luberan air di saat laut pasang.
"ForBali telah bersikeras untuk terus-menerus melawan. Apa yang dilakukan relawan ForBali adalah untuk mempertahankan kampung halamannya. Selama ini kita telah banyak mengambil ke alam. Tapi tidak pernah memberi ke alam. Gerakan ini sebuah terobosan," tutup Saras Dewi penyanyi asal Bali.
0 comments:
Post a Comment