BALI NOT FOR SALE

BALI LEBIH CANTIK SEDERHANA

SUPERMAN IS DEAD

WAWANCARA SUPERMAN IS DEAD

Friday, January 22, 2016

Konser Satu Indonesia, SID Suarakan Tolak Reklamasi Tanjung Benoa

SID
JAKARTA, BALIPOST- Grup musik Superman is Dead (SID) berkampanye di konser Satu Indonesia yang berlangsung di Jakarta Convention Center, semalam. Tampil mengenakan pakaian adat Bali, lengkap dengan udeng, kamen, dan saput, ketiga personel grup asal Bali itu menyuarakan penolakan mereka terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa.
Dengan iringan orkestra, Bobby Kool, Eka Rock, dan Jerinx ” membakar ” panggung dengan lagu ” Kembalikan Baliku “, yang menang dalam festival ” World Popular Song ” di Tokyo. ” Yang kami butuhkan bukan reklamasi, tapi subsidi untuk para petani. Tolak reklamasi Teluk Benoa, ” seru Jerinx di tengah-tengah lagu.
SID tampil pada segmen ” Festival ” dalam konser yang didedikasikan untuk Guruh Soekarnoputra itu. Mereka beraksi dengan latar belakang layar besar yang menampilkan aksi unjuk rasa penolakan reklamasi dan alasan-alasan penolakan reklamasi. Bobby Kool kemudian melantunkan “Anak Jalanan”, lagu yang dipopulerkan oleh Chrisye dan jadi latar sinetron ” Ali Topan Anak Jalanan “.
Jerinx dan kedua rekannya berharap penampilan mereka di konser itu bisa membuka hati masyarakat. ” Mudah-mudahan saja itu bisa membuka lebih banyak mata hati masyarakat Indonesia, kalau Bali itu sedang butuh bantuan kita semua, agar Bali bisa seperti sedia kala, ” kata Jerinx.

Komunitas Sepeda ”Low Rider’’ Kampanye ”Go Green’’

SID1912
INGIN jadi pusat perhatian saat bersepeda? Naik saja sepeda low rider atau sepeda ceper. Niscaya, perhatian sebagian orang yang diajak berpapasan bakal langsung tertuju pada anda. Keinginan itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa sejumlah orang memiliki sepeda low rider. Bagi mereka, sepeda low rider punya karakter dan ciri khas yang membuatnya sangat berbeda dibandingkan dengan jenis sepeda lain.
Namun bagi anggota komunitas penggemar sepeda khususnya Komunitas Sepeda Low Rider, keinginan untuk menaiki sepeda ceper justru karena prihatin dengan kondisi lingkungan yang semakin dipenuhi asap kendaraan bermotor. Awal mulanya sepeda-sepeda beraliran low-rider diadopsi dari gaya mobil low-rider, yakni mobil yang sistem suspensinya telah dimodifikasi sehingga terlihat sangat rendah atau istilahnya ceper.
Tren sepeda low rider awalnya muncul di Bali sekitar tahun 2005. Band Punk Rock Superman Is Dead (SID) bisa dikatakan sebagai pelopor tren ini. Mereka sengaja menyebarkan “virus” sepeda ini sebagai salah satu upaya kampanye go green. Go green adalah suatu ajakan untuk hidup lebih hijau, lebih bersih dan stop global warming. Gara-gara kampanye ini pula, Bali boleh dibilang sebagai pusatnya sepeda low-rider di Indonesia.
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan sepeda low-rider, yakni beli jadi atau merakit sendiri. Cara pertama jarang dilakukan mengingat harganya yang relatif mahal. Umumnya sepeda produksi lokal berbanderol paling mahal Rp 4 juta, jauh lebih murah dari merek impor yang harganya bisa mencapai angka Rp 15 juta.
Penggemar sepeda low-rider punya slogan let’s cycling, burn calori not gas yang artinya mari bersepeda, bakar kalori bukan gas. Melalui slogan itu, komunitas sepeda low rider mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat, serta lebih peduli terhadap kondisi udara yang makin dipenuhi polusi.
Di sisi lain, sepeda low rider juga memiliki ciri khas tersendiri yang memungkinkan pengendaranya menjadi pusat perhatian. Antara lain ciri khas pada frame atau kerangkanya, yakni memiliki bentuk lengkung khas seperti pelangi. Selain itu, bagian fork, stang dan jok-nya pun berbeda dibandingkan dengan jenis sepeda lain.
Melihat bentuknya saja, sepeda low rider sudah mengundang perhatian. Selain karena ceper, sepeda ini juga mempunyai stang berbentuk unik. Ada yang bentuknya mirip dengan stang ala motor chopper Harley Davidson. Ada pula yang melengkung lebar hingga sering dijuluki stang monyet. Ciri khas lain yang menjadi kriteria wajib sepeda jenis ini adalah keberadaan banana shield, jok sepeda tebal berukuran cukup besar, serta sissy bar atau sandaran belakang. Tak ketinggalan pula sebuah shockbreaker horizontal yang unik terpasang di bagian depan, yang dinamakan springer.

ForBALI Dua Tahun Serukan “Tolak Reklamasi Teluk Benoa”

ForBALI
SUARA-SUARA penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa terus bergema dari Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa atau ForBALI. Aliansi masyarakat sipil lintas sektoral yang terdiri dari gerakan mahasiswa, LSM, musisi, seniman, dan individu-individu yang peduli lingkungan hidup ini mempunyai keyakinan bahwa perencanaan reklamasi seluas 700 hektar di Teluk Benoa adalah bagian dari kebijakan penghancuran Bali.
Koordinator ForBALI, Wayan “Gendo” Suardana mengatakan, ForBALI dibentuk pada bulan Agustus 2013 lalu. Namun, embrionya sudah mulai muncul sejak bulan Juni 2013. Praktis, ForBALI kini telah memasuki tahun kedua menolak rencana reklamasi yang digagas PT Tirta Wahana Bali Internasional itu. “Memang ForBALI ini kan dibentuk khusus untuk mengadvokasi rencana reklamasi di Teluk Benoa, bukan menolak reklamasi keseluruhan dimana-mana,” ujarnya.
Sejak dibentuk hingga sekarang, ForBALI mendapat respon yang cukup tinggi. Terlihat dari jumlah anggota yang berkembang begitu banyak dari seluruh Bali. Tak heran, saat menggelar aksi turun ke jalan atau biasa disebut Parade Budaya Tolak Reklamasi Teluk Benoa, ada ribuan anggota yang hadir merubah jalan menjadi lautan manusia.
“Kalau ForBALI ini terdiri dari banyak organisasi, lembaga-lembaga yang memang konsen terhadap persoalan-persoalan sosial di Bali. Termasuk soal lingkungan, jadi bukan baru melek soal lingkungan hidup. jadi memang ini adalah eksponen dan komponen yang peduli dan sudah dari lama bergerak di bidang sosial di Bali. Dan memang kita sekarang fokus dulu untuk reklamasi di Teluk Benoa,” jelas Gendo.
Lebih lanjut dikatakan, ForBALI selama ini melakukan segala daya upaya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang mereka punya, serta dijamin konstitusi dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Kegiatan ForBALI antaralain, diskusi publik, diseminasi isu kepada publik, demo, dan membuat kajian.
“Untuk teman-teman seniman dan musisi yang tergabung dalam ForBALI, mereka melakukan advokasi di bidang mereka dengan seni. Ada yang seni musik, ada lewat lukisan, mural, dan segala macam. Dan itu sekaligus juga untuk pendanaan ForBALI, misalnya lewat lelang karya, konser, termasuk sumbangan dari anggota,” tandasnya.
Adapun yang tergabung dalam ForBALI adalah Desa Adat Kelan Kabupaten Badung, Banjar Adat Kedaton Kesiman Denpasar, ST. Dharma Kretih Br. Kedaton Kesiman Denpasar, ST. Yowana jaya, Banjar lebah, STT Mekar Sari, Banjar Tegeh kori, STT. Ayu Nulus Gadung, STT. Eka Tunas Satya, Batubulan, STT. Abdi Utama, Marga, ST. Banjar Tampak Gangsul, STT. Panca Dharma Banjar Tegal Buah Padang Sambian Kelod Denpasar, ST Yowana Satya Dharma Banjar Bukit Buwung Kesiman Denpasar, ST. Yowana Dharma Bhakti Banjar Rangkan Sari Suwung Kauh, ST. Tunas Muda Banjar Dukuh Mertajati Sidakarya, ST. Dharma Sentana Banjar Anyar Gede Kedonganan Badung, STT. Setia Budi Banjar Sebual Jembrana, BEM UNHI (Badan Eksekutif Mahasiswa-Universitas Hindu Indonesia), BEM KBM Politeknik Negeri Bali, Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota- Fakultas Teknik UNHI, Himpunan Mahasiswa Jururusan Teknik Sipil- Fakultas Teknik UNHI, FRONTIER-Bali (Front Demokrasi Perjuangan Rakyat), Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota Denpasar, JALAK (Jaringan Aksi Tolak Reklamasi) Sidakarya Denpasar, Allpiss (Aliansi Pemuda Sidakarya) Denpasar, Jimbaran tolak Reklamasi (Jiwaraga), MAKAR (Masyarakat Jimbaran Anti Reklamasi), Cakra Wahyu, Forum Masyarakat Renon Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Masyarakat Canggu Tibubeneng Sayang Bali, GEMPAR-Teluk Benoa (Gerakan Masyarakat Pemuda Tolak Reklamasi), Tanjung Benoa Tolak Reklamasi (TBTR), Pemuda Sukawati Tolak Reklamasi Gianyar, Pemuda Ubung Denpasar, Pemuda Sanur Bergerak Tolak Reklamasi, Pemuda Banjar Sama Undisan Bangli, OutSIDers & Lady Rose Bali, OutSIDers & Lady Rose Ungasan Jimbaran, OutSIDers & Lady Rose Bali Timur, OutSIDers & Lady Rose Julah Raya Buleleng, Komunitas sepeda Alcoholic Rider, TAPALA (Teruna Pencinta Alam) Satak, Kayumas Kaja, KEKAL (Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup) Bali, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Bali, Sloka Institute, Mitra Bali, PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) Bali, PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum Dan HAM) Bali, Kalimajari, Yayasan Wisnu, Manikaya Kauci, Yayasan IDEP, Komunitas Taman 65, Komunitas Pojok, Bali Outbond Community, Penggak Men Mersi, Superman Is Dead, Navicula, Nosstress, The Bullhead, Geekssmile, Parau, Nymphea, Devildice, Eco Defender, The Dissland, Rollfast, Joni Agung & Double T, The Hydrant, Scares Of Bums, Ripper Clown, Ugly Bastard, Ganjil, The Sneakers, Goldvoice, Rootsradical, The Brews, Blackened, Suicidal Sinatra, Steel Bone Rigid, Suitcase For Kennedy, The Kantin, Ska Teenagers Punk, Durhaka, Refugee, Hyena Wants A Party, Patrick The Bastard, The Room, Evi Band, Billy Bob Cats, Poison And Rose, Bali Xtreme Drummer, Bali Guitar Club, serta individu-individu yang peduli keselamatan Bali.

Sunday, January 17, 2016

Fakta unik Superman Is Dead

     Superman Is Dead 




        Superman Is Dead atau biasa yang di panggil SID....  mungkin nama tersebut sudah tidak asing lagi untuk didenger oleh orang-orang Indonesia khususnya anak-anak muda Indonesia jaman sekarang. Saya sendiripun sangat suka dan gemar terhadap SID karena karya-karya dari mereka dan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Superman Is Dead adalah Band Rock asal Bali yang dipersonili oleh 3 pemuda yang keren dan ganteng yaitu Bobby kool (Gitaris + Vocalis), Eka Rock (Basist) dan Jerinx (Drummer). Superman Is Dead sendiri telah beridiri sekitar tahun akhir tahun 1995. 

              Nama Superman Is Dead mulai membludak saat merelase album Kuta Rock City pada tahun 2003 dan pada saat Tahun 2009 SID kembali kembali menggemparkan tanah air dengan album barunya yaitu Angels And The Outsider. Fans Superman Is Dead disebut Outsiders (untuk pria) dan Lady Rose (untuk perempuan) dan Fans SID sudah sangat meluas se-Nusantara. Superman Is Dead memiliki Fans Facebook lebih dari 3.5 juta dan followers SID pada twitter adalah 213.368 mungkin SID ada Band Indonesia yang memiliki Followers terbanyak saat ini. 

            SID pernah menembus Billboard Uncharted dengan menggandeng peringkat 23 dunia pada tahun 2011. SID adalah band Indonesia pertama kali yang berhasil menembus peringkat billboard dunia sebelumnya penyanyi solo keturunan Indonesia di Perancis yaitu Anggun  juga pernah menembus peringkat billboard dunia pada peringkat 22. Memang sangat mengharumkan nama Indonesia :) . setidaknya itu sedikit pendahuluan dari Superman Is Dead dan sekarang saya akan membahas Fakta-fakta unik Superman Is Dead yang seharusnya patut ditiru oleh Band-band dan artis Indonesia lainnya.


1. Badan bertato namun hati tidak bertato.

Mungkin jika mendengar nama Tatoo pikiran kalian membayangkan  tentang Kriminalisme dan Premanisme begitu pula saat kalian melihat personil - personil SID yang badannya penuh tatoo. Namun Tatoo dari SID tidaklah sebagai lambang Premanisme dan bukan sekedar tatoo biasa. Setiap Tatoo yang dimiliki Personil SID itu memiliki makna ! Walaupun mereka bertato tapi hati mereka tidaklah bertato mereka sangat cinta perbedaan, mereka cinta tanah air indonesia dan lain lain. keunikan superman is dead lainnya akan saya bahasa lagi di bawah.

2. Mencintai dan menghargai perbedaan

Ucapan Selamat Idul Fitri oleh personil SID
"Ayo bangun dunia didalam perbedaan jika satu tetap kuat kita bersinar" lirik tersebuat adalah penggalan lagu Kuat kita bersinar dari Superman Is Dead. Mungkin lagu tersebut sudah tidak asing bagi kalian. Jika kita renungi lagu tersebut banyak kata-kata dan lirik yang sangat merujuk atau mengajak kita bahwa pentingnya perbedaan. Personil Superman Is Dead adalah orang bali yang ber Agama Hindu Bali, namun semua personil mereka sangat menghargai perbedaan yang ada bahkan lirik dari lagu Kuat Kita bersinar juga ada yang mengatakan bahwa Perbedaan itu Indah. 
 
    

        

3. Rasa Sosialisme yang tinggi


SID memang sangat sering bahkan hampir tiap minggu melakukan kegiatan sosialisme yang sangat berarti ! Seperti misalnya bersih - bersih pantai, penggalangan dana untuk korban bencana dan lain-lain. Sungguh tidak bisa diduga band-band yang tidak begitu sering muncul di acara Televisi ini namun sangat sering melakukan kegiatan sosial, mereka juga turut menurunkan Outsider se- Indonesia (Penggemar SID) untukmelakukan kegiatan sosialisme ini. yeaahhhh \m/


 



4. Bersepeda itu lebih baik.

kegiatan bersepeda ria di monas jakarta pusat


Di jaman Globalisasi ini yang serba praktis dan modern justru Personil - personil SID mengajak untuk menggunakan sepeda sebagai kendaraan sehari - hari. Hal tersebut telah di buktikan oleh mereka khususnya di Kuta, Bali. mereka selalu menggunakan sepeda jika ingin berpegian dan mereka sudah mengajak para Outsiders se Indonesia untuk melakukan kegiatan bersepeda demi mengurangi Pemanasan Global #Respect SID.
Ayo Kurangi Pemanasan Global dengan bersepeda ria.......


5. Cintailah produk lokal

Produk Indonesia "Rumble" milik Personil SID (Jerinx) di gunakan oleh anak kecil di Jerman


"Kami sudah lelah dijajah oleh produk-produk luar, sekarang saatnya melakukan perubahan" seperti itu lah kata-kata yang pernah di lontarkan oleh salah satu personil Superman Is Dead. Mereka tidak hanya sekedar ngomong belaka saja mereka sudah membuktikan bahwa produk lokal itu lebih baik. Mereka membuat produk - produk lokal seperti baju topi dan lain lain. masing - masing personil memiliki brands masing- masing misalnya Jerinx (Drummer) memiliki brand/produk Rumble, Bobby (Gotaris + Vocal) memiliki brand/produk  Electrohell, dan Eka memiliki brand/produk Diamond Ride. Produk-produk/brands lokal mereka terbukti sangat laris dan memiliki banyak peminat di kalangan anak muda Indonesia bahkan Internasional. Produk - produk mereka terlihat saat mereka mengadakan konser dan dipakai oleh jutaan fans mereka se-Indonesia.

 
5. Rasa Nasionalisme yang tinggi

3 personil SID mengenakan Batik
"Aku anak Indonesia" adalah lagu terbaru Superman Is Dead yang menggambarkan tentang orang yang sangat bangga menjadi anak Indonesia yang indah dan keanekaragaman suku dan bahasanya. Mereka juga sangat mendukung produk - produk dalam negeri seperti point No. 4 di atas. Selain lagu anak Indonesia lagu Hits nasionalisme SID yaitu Luka Indonesia, disana SID mengkritik kenapa di Indonesia ini masih banyak terjadi peperangan sesama saudara " Satu Nusa Satu Bangsa, Satu Nusa Saling Mangsa".

6. Band yang sangat populer  namun jarang muncul di Televisi

Fans SID yang selalu meramaikan konser SID dimanapun dan kapanpun

Band Indonesia yang satu ini memang sangat terkenal di Indonesia bahkan di luar negeri. itu terlihat dari jumlah fans FB dan Followers facebook mereka yang sangat banyak ketimbang band band Indonesia yang lainnya. Band ini telah melakukan Tour ke beberapa Negara seperti Malaysia, USA, Australia dan selalu di penuhi oleh penggermarnya. Setiap konser Band SID di Seluruh Indonesia pasti akan di banjiri Lautan Hitam oleh Outsiders (Fans SID). Dimanapun SID berada Outsiders selalu ada. Namum uniknya band ini jarang masuk TV. Band SID telah membuktikan tanpa sering masuk TV band mereka bisa sukses dan jaya !


Begitulah kisah - kisah unik mengenai Superman Is Dead menurut saya, apabila ada salah kata- kata/tulisan yang tidak berkenan di hati pembaca saya mohon maaf.

Friday, January 15, 2016

Mengapa Kami Menolak Reklamasi

Mengapa Kami Menolak Reklamasi Teluk Benoa, Bali !!!
26 Desember 2012 Gubernur Bali memberikan izin reklamasi kepada PT. Tirta Wahana Bali Internasional (PT TWBI) di kawasan perairan Teluk Benoa Kabupaten Badungseluas 838 hektarmelalui SK Nomor 2138/02-C/HK/2012 tentang Rencana Pemanfaatan dan Pengembangan Kawasan Perairan Teluk Benoa.
16 Agustus 2013,SKNomor 2138/02-C/HK/2012 dicabut melalui penerbitan SK Gubernur Bali nomor 1727/01-B/HK/2013 tentang Izin Studi Kelayakan Rencana Pemanfaatan, Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa Provinsi Bali.Penerbitan SK nomor 1727/01-B/HK/2013 tersebut di atas tetap tidak menutup polemik rencana reklamasi, karena pada dasarnya SK tersebut hanyalah sekedar revisi dari SK yang pertama dan tetap dalam aras pemberian hak kepada PT. TWBI untuk melakukan kegiatan reklamasi berupa kegiatan studi kelayakan di Teluk Benoa Bali.
Selain karena proses penerbitan izinnya secara diam-diam, dan manipulatif, penerbitan izin tersebut juga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di atasnya, yaitu Perpres No 45 Thn 2011 tentang tata ruang kawasan perkotaan  Sarbagita, di mana kawasan teluk benoa termasuk kawasan konservasi; serta Perpres No 122 Thn 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang melarang reklamasi dilakukan di kawasan konservasi.
Di akhir masa jabatannya sebagai Presiden, SBY mengeluarkan Perpres No 51 Thn 2014 Tentang Perubahan Atas Perpres No 45 Thn 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan SARBAGITA yang intinya mengubah status konservasi TelukBenoa menjadi zona penyangga atau kawasan pemanfaatan umum. Penerbitan Perpres No 51 Thn 2014  menghapuskan pasal-pasal yang menyatakan Teluk Benoa adalah kawasan konservasi sebagaimana yang disebutkan di dalam pasal 55 ayat 5 Perpres No 45 Thn 2011 serta mengurangi luasan kawasan konservasi perairan dengan menambahkan frasa “sebagian” pada kawasan konservasi Pulau Serangan dan Pulau Pudut. Hal tersebut menyebabkan kawasan konservasi di wilayah SARBAGITA menjadi berkurang luasannya.Perpres No 51 Thn 2014 lahir hanya untuk mengakomodir rencana reklamasi Teluk Benoa seluas 700 ha. Pasca penerbitan Perpres 51 tahun 2014 kemudian PT. Tirta Wahana Bali International (PT. TWBI) juga mengantongiizin lokasi reklamasi nomor 445/MEN-KP/VIII/2014dari Menteri Kelautan dan Perikanan  di kawasan perairan Teluk Benoa yang meliputi Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Provinsi Bali seluas 700 hektar.
Demi rencana reklamasi Teluk Benoa, Pemerintah dan investor selama ini selalu  mempromosikan di Teluk Benoa terjadi pendangkalan dan sedimentasi. Akan tetapi solusi yang ditawarkan investor justru kontradiktif, jika Teluk Benoa terjadi pendangkalan maka yang perlu dilakukan adalah pengerukan bukan reklamasi Teluk Benoa dengan membuat pulau-pulau baru seluas 700 hektar. Reklamasi ini rencananya akan mendatangkan 40 juta meter kubik material baru dari luar Teluk Benoa yang justru menyebabkan pendangkalan permanen di Teluk Benoa.
Universitas Udayana (UNUD) telah memberikan keterangan resmi melalui media massa bahwa hasil studi kelayakan atas rencana reklamasi Teluk Benoa oleh PT. TWBI dinyatakan tidak layak. Ketidaklayakan itu berdasakan penelitian dan kajian dari 4 aspek yaitu: aspek teknis, aspek lingkungan, aspek sosial budaya dan aspek ekonomi finansial.
Minimnya partisipasi publik dalam terbitnya Perpres 51 tahun 2014
Sedari awal upaya pemaksaan untuk melakukan perubahan Perpres No 45 Thn 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan SARBAGITA sudah diprediksi.sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil secara khusus Yusril Ihza Mahendra praktis sejak itu pihak pemerintah agresif melakukan upaya revisi Perpresnya. Berbagai pertemuan dilakukan yang digagas oleh pemerintah pusat, mulai dari hearing dengan para akademisi non-Univ Udayana, sampai pelaksanaan konsultasi publiknya dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Seluruh proses hanya melibatkan kelompok yang pro reklamasi sementara komponen masyarakat yang menolak reklamasi dipinggirkan. Catatan terakhir kami adalah pada hari Senin, 14 april 2014 pukul 14.30 wita bertempat di Ruang Rapat Cempaka Kantor Bappeda Provinsi Bali, Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) bersama dengan Pemerintah Provinsi Bali mengadakan Konsultasi Publik tentang rencana perubahan pasal 55 ayat (5) Perpres No. 45 Thn 2011 khususnya pada yang menyatakan bahwa Teluk Benoa adalah kawasan konservasi perairan untuk diubah menjadi kawasan pemanfaatan umum. Di dalam konsultasi publik ini tidak satupun pihak yang menolak rencana reklamasi Teluk Benoa dilibatkan.
Apa dampaknya ?
Secara administratif Teluk Benoa terletak di perairan lintas kabupaten/kota yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, masuk dalam tiga kecamatan yaitu Denpasar Selatan, Kuta dan Kuta Selatan. Perairan Teluk ini dikelilingi oleh 12 desa/kelurahan, masing-masing 6 desa/kelurahan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Teluk Benoa merupakan perairan pasang surut, terletak di belahan selatan Pulau Bali.Perairan Teluk Benoa paska reklamasi Pulau Serangan merupakan tipologi teluk semi-tertutup karena mulut teluk yang menyempit hingga 75%. Secara teoritis, luas perairan Teluk Benoa yang diukur pada sisi terluar garis pantai adalah 1.988,1 ha, dapat dibagi kedalam 3 zona yaitu zona 1 (zona dengan garis mulut teluk ditarik dari dermaga Pelabuhan Benoa dan Tanjung Benoa) seluas 1.668,3 ha, zona 2 (zona antara Pelabuhan benoa dan Pulau Serangan) seluas 231,3 ha, dan zona 3 (zona antara Suwung Kangin dan Pulau Serangan) seluas 88,5 ha.
Jika reklamasi di kawasan perairan Teluk Benoa dipaksakan maka reklamasi tersebut akan berpotensi menimbulkan masalah baru sebagai berikut :

ForBALI-13-alasan-tolakreklamasi

Wednesday, January 13, 2016

Ribuan Massa Baladika Berkumpul Tolak Reklamasi

Denpasar – Dengan mengenakan pakaian adat Bali, ribuan massa Ormas Baladika serempak hadir di lapangan Lagoon, untuk mempertegas pernyataan sikap menolak reklamasi Teluk Benoa.
Massa yang merupakan perwakilan dari seluruh Bali mulai berdatangan sekitar pukul 12.00 WITA. Sikap ini tegas dijunjung Baladika lantaran reklamasi diyakini rusak lingkungan dan kesucian tanah Bali.
“Hingga akhirnya komitmen tersebut dideklarasikan dengan kebersaman Ormas Baladika Bali. Ini bukan didasari oleh politik atau pengalihan isu setelah kejadian akhir Desember,” ujar Ketua Panitia sekaligus Humas DPD Baladika Bali Nyoman Sudiartha di hadapan ribuan massa, Minggu (10/1/2016).
Menurutnya, jika reklamasi dipaksakan maka dampak rusaknya ekologi ada di depan mata. Seperti menimbulkan banjir, menurunnya kualitas mangrove yang menjadi pelindung bagi ancaman tsunami. Terlebih lagi secara spiritual, Baladika meyakini bahwa kawasan Teluk Benoa adalah kawasan suci dimana setidaknya terdapat 60 titik sakral.
“Di dalamnya juga terdapat daratan pasang dan surut (muntig) dan juga alur tempat aktivitas ritual dan adat. Reklamasi seluas 700 hektare akan membuat situasi kawasan itu berubah dan menurunkan nilai kesucian,” paparnya.
Tolak reklamasi Bali bagi organisasi yang menyatakan punya 37 ribu anggota ini, merupakan komitmen Baladika secara pribadi sejak dua tahun lalu. Rencana reklamasi yang ditentang masyarakat Bali dinilai telah menyita perhatian dunia.
Menurut mereka, Dinamika tersebut harusnya lebih dicermati oleh pemerintah. Terlebih di Bali pernyataan ini sudah disampaikan melalui berbagai cara. Seperti, pemasangan spanduk, baliho hingga berbagai aksi massa.
Sebagai pernyataan tegas dari Baladika dan masyarakat Bali, Nyoman Sudiartha meminta supaya Presiden RI membatalkan Perpres Nomor 51 tahun 2014 tentang rencana tata ruang kawasan perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
Salah satu poin terpenting dari aturan tersebut adalah mengubah peruntukkan Perairan Teluk Benoa dari kawasan konservasi perairan menjadi zona budi daya yang dapat direklamasi maksimal seluas 700 Hektare.
“Kami juga meminta Presiden RI membatalkan Perpres Nomor 51 tahun 2014 karena hal itu sudah menjadi asprasi masyarakat Bali dimana kami menyatu di dalamnya,” tegas pernyataan yang ditanda-tangani Ketua DPP Baladika Bali Bagus Alit Sucipta.

Melawan Lupa ala Superman Is Dead


indonesiana-10150711_10151913962411862_138251046_n.jpg
Kelamnya sejarah tanah air, tak membuat beberapa orang diam di zaman yang serba terbuka ini. Salah satunya adalah band rock asal Bali, Superman Is Dead yang menyuarakan menuntut keadilan dan melawan kesewenang-wenangan. Melalui  lagu Sunset Di Tanah Anarki, tergabung dalam album terbarunya, yang berjudul sama. SID-panggilan akrab Superman Is Dead mendedikasikan lagu tersebut untuk gerakan melawan lupa. Sebuah gerakan yang mengajak untuk selalu ingat terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah masa silam. Dalam video klipnya, SID seolah ingin menunjukkan semangat melawan lupa mereka dengan menyuguhkan adegan sekelompok orang sedang berdemo, dengan atribut ikat kepala yang mereka kenakan bertuliskan "Lawan!" sebuah kata populer melalui penyair yang hilang pada rezim orde baru, Wiji Thukul. Selain itu, atribut lain yang dikenakan dalam video klip tersebut antara lain sticker wajah Wiji Thukul, aktivis HAM yang terbunuh dalam pesawat Munir, dan pejuang buruh yang juga tewas misterius, Marsinah. Di bagian akhir video klip, terdapat testimoni yang disampaikan Sipon-istri Wiji Thukul, Suciwati Munir, dan Ilham Aidit.
SID memang band rock yang peduli terhadap lingkungan, sosial, dan pendidikan. Melalui gerakan Siu Ajak Liu, drummer band ini, JRX juga menggalang gerakan menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak di Bali. Selain itu, band ini juga mempelopori gerakan bersih pantai, para penggemarnya Outsiders dan LadyRose, sebutan fans SID di luar Bali pun turut melakukan gerakan ini.
Terakhir, SID sangat gencar menolak reklamasi teluk Benoa. Bergabung dengan gerakan Forbali, SID menekan Gubernur Bali untuk menghentikan rencana reklamasi. SID tak hanya bermain musik, akan tetapi secara nyata ikut peduli terhadap keadaan alam sekitar dan kondisi sosial di negeri kita. Saya pun berharap, akan ada suara "Lawan!" melalui mulut kita, melawan kesewenangan.

Kisah Tato-tato di Tubuh Jerinx "SID"


Jerinx, penggebuk drum Superman Is Dead (SID), menyimpan filosofi di balik tato-tato yang melekat di tubuhnya. Sadar bahwa tato merupakan sesuatu yang krusial, Jerinx tak mau asal menaruh gambar tanpa makna dan nilai apa-apa. "Tato itu bakal saya bawa sampai mati. Jadi, harus punya makna yang dalam," ujar Jerinx saat ditemui di Jakarta Barat, baru-baru ini.
Karenanya, Jerinx memilih motif tato yang dianggapnya punya nilai dan makna yang dalam. Tato bertuliskan "Grand Mom", misalnya, ia toreh ditubuhnya untuk mendedikasikannya kepada sang nenek.  "Nenek saya meninggal pas ulang tahun saya, sembilan tahun yang lalu, di bulan Februari," cerita Jerinx sambil menunjukkan tato di lengan sebelah kanannya.
Terus yang lainnya?  "Yang ini adalah judul lagu country yang dibawakan lagi sama Social Distortion yang liriknya bagus banget dan menyentuh banget bagi saya. Dan, yang ini adalah buat seseorang yang sangat spesial bagi saya, Lady Rose. Saya dedikasikan buat dia," katanya.  "Lalu ada naga karena shio saya naga," tambahnya, seraya mengatakan  bahwa tato-tato itu merupakan karya seniman-seniman  tato luar dan dalam negeri.
Bahkan, Jerinx juga mengabadikan runtuhnya menara kembar WTC dalam tubuhnya. "Yang ini saya buat pas 9/11. Waktu New York dihancurkan, saya langsung bikin tato ini, karena dunia saya pikir tidak sama lagi dan ternyata dunia benar-benar berubah. Setelah itu mulai ada bom Bali dan teroris," kata Jerinx.
Melongok ke belakang, Jerinx mengaku mendapatkan tato pertamanya sejak kelas dua SMA. "Waktu itu saya baru punya band. Jadi, saya terinspirasi tato tribal-nya Anthony 'Red Hot Chili Peppers'," kenang Jerinx. "Emang waktu itu saya belum terlalu paham dengan konsep tato seperti apa, tapi saya hanya berpikir ini keren saja," sambungnya.
Pilihan tato pertamanya itu, menurut Jerinx, hanya sebatas pengin keren-kerenan saja. "Waktu itu memang lagi tren tribal. Karena belum ada internet, referensi saya dari TV sama majalah-majalah yang saya dapat di jalan. Waktu itu, cukup susah dapatin majalah luar. Akhirnya, saya baru sadar kalau tato ternyata banyak konsepnya, ada yang old school segala macam," ujarnya.
Ngomong-ngomong, apa masih berniat membuat tato baru lagi di tubuhnya? "Saya bakal tato sebuah mesin motor di perut saya. Di Sanur, ada artis tato. Namanya Kaga, yang spesialis tato black and grey. Jadi, saya rasa, kalau di perut saya ditato mesin motor itu bakal keren hasilnya," tutup Jerinx.

Tuesday, January 12, 2016

'Rasis! Pengkhianat! Miskin Moral!' Seri Perdana Biografi SID


Drummer SID, Jerinx (Foto:Antara/Fikri Yusuf)
Grup punk rock asal Bali, Superman Is Dead (SID), meluncurkan buku biografi berjudul Rasis! Pengkhianat! Miskin Moral!, pada Selasa (18/8/2015).

dijelaskan bahwa buku ini ditulis oleh salah seorang yang paling mengenal SID sekaligus mantan manajer mereka, Rudolf Dethu.


Biografi itu terbagi dalam beberapa seri. Dethu mengajak orang-orang yang pernah terlibat dengan SID untuk menceritakan pengalaman mereka.

Rasis! Pengkhianat! Miskin Moral! adalah seri perdana dari biografi SID. Isinya terfokus pada topik-topik yang sempat menimpa SID sebagai sebuah band. Seperti diketahui, SID sempat dituduh sebagai band yang anti orang Jawa.

Selain itu, band yang terbentuk pada 1995 ini sempat pula dituduh bersekongkol dengan kapitalisme. Juga cibiran soal moral mereka yang dianggap tak pantas ditiru.

Salah satu hal menarik dari buku setebal 266 halaman itu adalah adanya foto-foto SID dari masa ke masa. Menggambarkan dengan jelas dari mana mereka berasal, sebelum dikenal sebagai salah satu band terbesar di Indonesia saat ini.

Jerinx SID dan Musisi Bali Demo di Istana Negara


Jerinx SID

Jerinx SID dan Musisi Bali Demo di Istana Negara 
Pagi tadi, Istana Negara dikejutkan dengan hingar bingar musik. Telihat salah satu personel Superman Is Dead,Jerinx ikut terlibat dalam aksi demo tersebut. Demo ini merupakan bagian dari Bali Tolak Reklamasi menolak pembangunan Tanjung Benoa yang sudah didengungkan di Bali. Tak hanya Jerinx saja, beberapa musisi juga terlibat dalam aksi protes ini sambil menyanyikan lagu Bali Tolak Reklamasi.

Dari pesan yang ingin disampaikan, menurut mereka tak hanya pesisir Bali saja yang harus diselamatkan namun juga di beberapa kota lainnya termasuk Jakarta. Mereka mengatakan jika penyebab banjir di Jakarta dan Manado karena masalah pesisir yang tidak ditangani.
Superman is Dead juga mengajak Outsider dan Lady Rose (julukan fans SID) untuk turut serta dalam demo ini. Demo sendiri berlangsung aman dan terkendali.

Hormati Umat Muslim, Superman Is Dead 'Puasa' Manggung

Superman Is Dead

Hormati Umat Muslim, Superman Is Dead 'Puasa' Manggung 
Meski bukan pemeluk Islam, namun personil Superman Is Dead yaitu Bobby Cool, Eka Rock, dan Jerinx tetap memberikan penghormatan kepada kaum Islam di tempat asal mereka, Bali.
Selama Ramadan, band pelantun lagu Jadilah Legenda ini mengaku libur dari aktivitas panggung. Bagi mereka ini bentuk penghormatan sekaligus toleransi antar umat beragama.
"Bulan Ramadan kita libur ya, sebulan, sebagai bentuk penghormatan," kata Jerinx kepada wartawan (30/6).
Biasanya, band yang akrab disingkat SID ini mendapatkan undangan berbuka bersama dari para fans atau teman-teman muslim di Bali. Saat itulah mereka pakai untuk silaturahmi bersama penggemarnya.
"Dapat undangan berbuka biasanya. Ya sekalian silaturahmi," ujar personil SID bergantian.
Superman Is Dead/@Foto: KapanLagi.com®
Superman Is Dead/@Foto: KapanLagi.com®
Jerinx mengungkapkan bahwa itu sudah menjadi tradisi di keluarga SID. Selain itu dia juga senang bisa menikmati suguhan yang dihidangkan.
"Tradisinya kami singgah ke kawan muslim di Bali dan menghabiskan makanan," tandas Jerinx tertawa.

Mau Berlagak Go Green? Pahami Dulu Nasihat Jerinx Yang Ini


Jerinx SID

Mau Berlagak Go Green? Pahami Dulu Nasihat Jerinx Yang Ini 
Go green memang sudah seperti slogan basi yang mengakar sejak lama. Pemahaman tentang lingkungan sekitar pun menjadi sebuah hal yang dipahami bukan cuma masyarakat perkotaan, tapi juga para musisi lokal dan Jerinx yang kerap menyuarakan hal ini. "Menurut saya pola hidup cerdas go green sudah beberapa tahun belakangan udah gencarnya didengungkan dari banyak institusi. Masih banyak sekali yang memakai go green sebagai pencitraan, tapi tidak menyelesaikan masalah," ungkapnya Jerinx.
"Cara yang paling masuk akal, emang harus mulai dari diri sendiri dulu. Kita tak bisa melabeli suatu institusi itu go green kalau kita belum bisa menerapkan pada diri kita sendiri. Banyak hal-hal simple yang mengaplikasikan sifat go green yang sebenernya," lanjutnya.
Menurut Jerinx, butuh edukasi dan aksi yang berkelanjutan untuk penerapan pola hidup go green ©KapanLagi.com
Menurut Jerinx, butuh edukasi dan aksi yang berkelanjutan untuk penerapan pola hidup go green ©KapanLagi.com
Sayangnya, banyak para pelaku yang menerapkan pola hidup go green ini cuma beraksi pada saat hari besar tanpa ada aksi kelanjutannya. Ini yang sangat disayangkan Jerinx dan mungkin, musisi lokal lain tentang penerapan aksi go green tersebut.
"Masyarakat jangan cuma melakukan go green pada saat hari H, tapi setelah itu mereka lupa. Itu tak bisa instan, harus perlahan-lahan, dan berkali-kali. Contoh, kresek itu kuantitasnya sangat banyak, bisa ratusan juta kilogram yang dipakai. Tapi yang memanfaatkan ulang juga jarang," terang drummer Superman Is Dead itu.
Selain tingkat kesadaran masyarakat yang harus semakin lebih peka, Jerinx juga berharap Pemerintah bisa melakukan sesuatu tentang hal ini. Menurutnya, solusi terbaik untuk hal ini adalah edukasi.

"Masalah klasik negara berkembang kan begitu. Kita sedang menuju ke arah kebaikan tapi tak bisa instan. Seharusnya hal-hal seperti itu, bisa mereka search, cari informasi sendiri. Kuncinya edukasi, balik lagi ke pemerintah, apa mau spending banyak budget untuk pendidikan atau nggak," pungkasnya.

Bagai Uang Melawan Nurani, Reklamasi Teluk Benoa Belum Berakhir


Jerinx SID

Bagai Uang Melawan Nurani, Reklamasi Teluk Benoa Belum Berakhir 
 Cukup lama kita tidak mendengar kelanjutan nasib teluk Benoa yang sempat menuai protes keras dari sejumlah kalangan musisi lokal. Meski setiap bulan melakukan konser untuk melawan reklamasi tersebut, namun Jerinx dan musisi lainnya masih saja berhadapan dengan masalah kecil. "Tema besar kan lingkungan ya, sudah sejak 2006 kami sudah melakukan banyak konser yang bertema lingkungan. Kami juga setiap bulan melakukan konser perlawanan tentang betapa bahayanya reklamasi teluk Benoa. Kami selalu tekankan jangan buang sembarangan, tapi masih dilakukan," ungkap Jerinx.
Walau sekarang semua data berkas-berkas penolakan reklamasi itu sudah ada di tangan Jokowi, Jerinx cs masih terus menyadarkan banyak orang dengan aksinya. Bahkan, banyak orang yang ikut menolak reklamasi teluk Benoa itu pun sempat mencegat beberapa sosok penting negara demi menyerahkan berkas-berkas perjuangan mereka.
Satu-satunya kunci dari masalah ini adalah Jokowi ©KapanLagi,com
Satu-satunya kunci dari masalah ini adalah Jokowi ©KapanLagi,com
"Masih 50-50. Penentu berlanjut atau nggak ya Jokowi. Saat ini Jokowi kan lagi diserang dari berbagai sisi, yang jelas beliau sudah tahu, berkas-berkasnya udah ada di tangan beliau dan menteri-menterinya. Bapak Anis Baswedan saya serahkan langsung, Bu Susi juga sempat dicegat oleh relawan kami saat dia ke Bali,"lanjut drummer Superman Is Dead tersebut.
Sayang, usaha Jerinx dan yang lainnya pun belum mendapat kepastian sampai saat ini. Melihat hal ini, Jerinx merasa kalau permasalahan reklamasi teluk Benoa ini bagai pertarungan antara uang melawan nurani.
"Nggak, mereka tidak mengatakan akan membatalkan atau mengijinkan, belum masuk prioritas mereka aja kayaknya. Mereka ngelobi Jokowi trus, nggak berhenti. Kami bertarung di grass root, mereka bertarungnya di elit. Jadi seperti uang lawan nurani lah," lanjut Jerinx.
Karena aksinya yang terus berlanjut, Jerinx pun sempat diancam dan dicari oleh banyak pihak. "Saya sampai dapet ancaman dari preman, dilacak, dan dicari tempat saya nongkrong tapi nggak ketemu. Ada ancaman, tapi setelah saya share ke media ancaman itu agak mereda,
" tutupnya. Entah pihak siapa yang benar dan harus menjadi prioritas dalam hal ini. Kalau pendapat kamu sendiri bagaimana?

Australia Berisik Boikot Bali, Ini Tanggapan Keras SID


Jerinx SID

Australia Berisik Boikot Bali, Ini Tanggapan Keras SID 
 Kalau kamu mengikuti berita beberapa terakhir belakangan ini, kamu pasti tahu dong soal pemimpin kelompok Bali Nine yang akan segera dieksekusi mati. Karena keputusan itulah Australia pun memberikan Kecaman pada Indonesia dan pulau Bali.
Banyaknya warga Australia yang tidak setuju dengan hukuman mati itu pun menumpahkan rasa kesal mereka di jejaring media sosial. Bahkan, beberapa hari ini pun hashtag #BoycottBali masih ramai di dunia para netizen.
Semua ini bermula dari wawancara Menteri Luar Negeri Australia yang terkesan seolah memberi kecaman pada Indonesia. Bukan cuma itu saja, salah satu media Australia pun sempat memprediksi kalau kunjungan warga negara mereka akan berkurang dari pulau Bali.
Karena banyaknya hal dan ungkapan-ungkapan yang memang berujung pada kecaman boikot Bali oleh Australia, band rockabilly asal pulau Bali,Superman Is Dead, pun ikut gerah. Lewat akun Facebook mereka, band yang juga akrab disapa dengan SID ini pun akhirnya ikut memberikan tanggapan.
Dengan keras, mereka menyatakan kalau tindakan boikot Australia tidak akan berpengaruh apapun pada pulau Dewata. Nggak cuma itu, mereka juga menuntut rasa hormat para warga Australia yang sering meresahkan warga Bali karena sikap semena-mena mereka.
Jerinx cs juga mengungkapkan kalau sikap seenaknya para wisatawan negeri Kangguru itu sangat tidak sopan jika dibandingkan dengan hangat sambutan yang diberikan para warga Bali. Kalau menurut kamu bagaimana?
Berikut tanggapan Superman Is Dead terhadap ancaman boikot Australia terhadap pulau Bali.
As Balinese, we don’t have racist inclinations towards anyone. Absolutely not. But we think the idea that SOME Australians have, about boycotting Bali because of the death sentence that two convicted Aussie drug smugglers have received on Indonesian soil, is an over-reaction. We understand that SOME Australians are asking for a lighter sentence, but to threaten a boycott of Bali? Bali has very high numbers of tourists from countries other than Australia, including Japan, China, Russia, USA, UK, Canada, New Zealand and all our Asian neighbours and can in fact survive without Australian tourism.
Those threatening to boycott Bali probably do not realise that many of us Balinese feel sick to our stomachs, to see the way SOME Aussie tourists completely disrespect our people and our culture. There is a percentage of them who act like kings, as if anything can be bought with their Australian dollars. They are over-confident and think that even the basics of Indonesian law can be influenced by their threats of boycott. This is an opportunity for us to tell you…the way SOME Aussie tourists behave over here is unacceptable and we can really do without that type of tourist so please, if you are in that category, do stay away. Mutual respect is what is needed from from all sides and that includes respecting and abiding by each other's laws.
To those Aussies threatening to boycott Bali we would say firstly there are two sides to every coin and secondly if you come here and break our laws, you will be punished no matter who you are just as we would be if breaking laws in your country. Bali doesn’t need rubbish. No country does. RESPECT! THAT’S WHAT WE ALL NEED!

Svara Bumi, Konser Perlawanan Tolak Reklamasi Bali

Superman Is Dead

Svara Bumi, Konser Perlawanan Tolak Reklamasi Bali 
Para musisi yang mayoritas berasal dari Bali berkumpul di Rolling Stone Cafe guna menggelar konser bertajuk Svara Bumi. Konser tersebut digelar untuk menyuarakan penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali dan menyerukan pembatalan Perpres No.45/2011, yang dinilai telah mendukung proyek reklamasi tersebut.
Musisi yang tampil diantaranya, Superman Is Dead (SID), Navicula, Marzuki "Kill The DJ", Melanie Subono, dan masih banyak lagi.

Perlawanan tidak harus dengan kekerasan. Kita bisa melawan itu dengan hal yang lebih masuk akal, dengan seni dan kami dengan musik
Jerinx SID
 

"Konser ini intinya bahwa perlawanan terhadap kerakusan dan ketidakjujuran, bahwa perlawanan tidak harus dengan kekerasan. Kita bisa melawan itu dengan hal yang lebih masuk akal, dengan seni dan kami dengan musik," ucap Jerinx, drummer SID saat jumpa pers di Rolling Stone Cafe, Selasa, (30/9).
Perlawanan terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali itu sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Gerakan itu pun tak pernah berhenti dan dilakukan secara terus menerus dan militan.
"Karena apa yang dilawan ini kan melibatkan uang yang sangat besar dan melibatkan kebijakan pemerintah. Jadi, setiap orang, dari akademisi, seniman, dan mahasiswa berkolaborasi dalam sebuah wadah," kata Robi, vokalis Navicula.
Penolakan yang dilakukan musisi, masyarakat sipil yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali atau ForBali bukan tanpa alasan. Menurut mereka, jika proyek tersebut tetap dijalankan akan berdampak pada lingkungan.
Contoh kecilnya sendiri, susahnya mendapatkan air bersih yang sangat dibutuhkan masyarakat. Belum lagi dengan ancaman banjir di kawasan Bali Selatan akibat luberan air di saat laut pasang.
"ForBali telah bersikeras untuk terus-menerus melawan. Apa yang dilakukan relawan ForBali adalah untuk mempertahankan kampung halamannya. Selama ini kita telah banyak mengambil ke alam. Tapi tidak pernah memberi ke alam. Gerakan ini sebuah terobosan," tutup Saras Dewi penyanyi asal Bali.

Inilah Pesan SID Saat Konser Tolak Reklamasi, Svara Bumi

Superman Is Dead

Inilah Pesan SID Saat Konser Tolak Reklamasi, Svara Bumi 
Ratusan orang memadati Rolling Stone Cafe, tempat digelarnya konser 'Svara Bumi' yang ditujukan untuk menyuarakan penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali dan menyerukan pembatalan Perpres No.45/2011, yang dinilai telah mendukung proyek reklamasi tersebut.
Pukul 19.15 para musisi mulai bergantian naik ke atas panggung, seperti Kill The Dj‎Navicula, Cinta Ramlan‎, Melanie Subono, Superman Is Dead, membawakan beberapa lagu andalan mereka.

... kita punya rumah yang kecil, indah dan elok, jangan sampai di rusak penguasa rakus yang ada di negeri ini.
Superman Is Dead
 

Disela-sela konser, tidak lupa para musisi menyelipkan pesan untuk mendukung penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali, yang sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Salah satunya, musisi asal pulau tersebut, Superman Is Dead.
"Malam ini adalah perjuangan kita semua untuk tolak reklamasi. Ini adalah malam untuk rumah kita, terutama yang ada di Bali, kita punya rumah yang kecil, indah dan elok, jangan sampai di rusak penguasa rakus yang ada di negeri ini," ucap Bobby usai menyanyikan Bulan Ksatria, Selasa (30/9).
Superman Is Dead © KapanLagi.com®
Malam itu SID juga merupakan band penutup. Mereka tidak akan berhenti memperjuangkan maksud dan tujuan itu lewat musik, hingga jeritan itu terdengar lalu membuahkan hasil.
"Terima kasih yang sudah mendonasikan," tutup Bobby yang disambut tepuk tangan paling meriah dari para penonton.

Superman Is Dead Buktikan Dengan Idealisme, Musisi Bisa Sukses!

Superman Is Dead

Superman Is Dead Buktikan Dengan Idealisme, Musisi Bisa Sukses! 
Terjun ke industri musik arus utama atau biasa disebut dengan mainstream, pastilah para musisinya harus kompromi dengan apa itu 'selera pasar.' Hal ini menjadi patokan jitu, agar sebuah band atau penyanyi dapat segera mendapatkan popularitas dan dikenal oleh publik luas.
Tapi, cara seperti itu bukanlah jalan yang dipilih Superman Is Dead dalam menapaki kesuksesan di blantika musik Indonesia. Trio punk rock asal Bali ini, tetap berkarya dengan semangat idealisme dan kejujuran yang tinggi.

Idealisme secara general dari SID, adalah kita berusaha memanjakan diri kita dengan apa yang bisa bikin secara jujur.
Superman Is Dead
 

Superman Is Dead @NET TV
Menurut mereka, kejujuran merupakan modal awal dalam meraih sebuah kesuksesan. "Idealisme secara general dari SID, adalah kita berusaha memanjakan diri kita dengan apa yang bisa bikin secara jujur," terang mereka saat diwawancarai oleh NET TV pada Kamis (06/11).
Penerima gelar Grup Rock Terbaik AMI 2014 ini mengungkapkan, sebaiknya bermusik itu tak perlu ikut-ikut apa yang sedang trend. Bagi SID, yang penting berkarya saja sesuai kata hati.
Superman Is Dead @KapanLagi.com
Superman Is Dead @KapanLagi.com
"Kita tidak mau memaksakan juga kemampuan kita, kita harus bisa memuaskan diri kita sendiri," ungkap mereka. Dari cara inilah, secara perlahan namun pasti, masyarakat luas mulai melirik karya mereka.

SID Suarakan Tolak Reklamasi di Album 'SUNSET DI TANAH ANARKI'


Superman Is Dead

SID Suarakan Tolak Reklamasi di Album 'SUNSET DI TANAH ANARKI' 
Sejak merilis album KUTA ROCK CITY pada 2003 silam, nama Superman Is Dead sukses mencuri perhatian publik musik tanah air. Mereka mampu membawa sesuatu yang fresh di industri musik Indonesia kala itu, dengan sajian genre cadas punk rock. Bahkan perlahan namun pasti, trio rock asal Pulau Dewata ini semakin memiliki fanbase penggemar yang kian besar di Indonesia. Tak hanya itu, berbagai penghargaan musik pun juga sudah mereka terima, yang terbaru dalam AMI 2014 ini, sebagai Grup Rock Terbaik.
Superman Is Dead @KapanLagi.com
Selain itu,SID kini juga mulai menuangkan pesan kritik sosial di lagu-lagu mereka. Karena sebagai musisi, Jerinx cs juga ingin ikut 'bersuara' tentang apa yang memang harus dibela dan diperjuangkan untuk bangsa ini.
Dalam sebuah wawancara bersama NET TV pada Kamis (06/11), para rockers ini bercerita tentang lagu-lagu perlawanan mereka. "Lagu yang kita tulis, lebih banyak di album terakhir (SUNSET DI TANAH ANARKI) adalah tentang perlawanan, tentang sebuah perjuangan khusus kami," terang SID.
Superman Is Dead @KapanLagi.com
Kebanyakan, kini SID tengah berjuang bersama musisi Bali lainnya untuk menyuarakan 'Tolak Reklamasi Teluk Benoa', yang dirasa benar-benar merugikan Bali secara menyeluruh. "Kami memperjuangkan daerah Bali, daerah rumah kita sendiri dari kerakusan-kerakusan investor yang akan menggerogoti pulau ini," jelasnya.
Karena menurut SID, proyek reklamasi tidak berdampak baik bagi tanah kelahiran mereka, namun malah semakin merusak. "Para investor ini bertindak tanpa memperhatikan lingkungan hidup yang ada di Bali," ungkapnya. Selain itu, dalam album SUNSET DI TANAH ANARKI ini juga menampilkan lagu-lagu berisi pesan-pesan inspiratif yang memotivasi

Begini Cara SID Acungkan Jari Tengah Dengan Elegan

Superman Is Dead


Begini Cara SID Acungkan Jari Tengah Dengan Elegan 
 Di tengah kacau balaunya industri musik tanah air, tak banyak musisi yang bisa menuai sukses dengan idealisme yang dibawanya. Salah satunya Superman Is Dead (SID) yang cukup lantang menyuarakan aspirasi lewat nada.
Band punk rock asal Bali ini punya misi khusus yang dibawa dalam setiap album yang mereka rilis. Tak jarang mereka pun melayangkan protes dan kritikan terhadap pihak-pihak yang tak bertanggung jawab dan menyebabkan kerugian.

Dari mulai kita bikin lagu sendiri ada benang merah idealisme untuk melawan apa yang harus dilawan yang kami tuangkan lewat lagu walaupun tidak secara frontal. Tetapi secara bahasa puisi yang menyuarakan jari tengah
Superman Is Dead

Namun di balik penampilan sangarnya, para personel SID tak serta merta mengkritisi keadaan dengan cara frontal. Jerinx, Boby Kool, dan Eka Rock lebih suka mengacungkan jari tengahnya dengan cara elegan, yakni lewat bahasa musik mereka.
Superman Is Dead ©KapanLagi.com/Bambang E Ros
"Dari mulai kita bikin lagu sendiri ada benang merah idealisme untuk melawan apa yang harus dilawan yang kami tuangkan lewat lagu walaupun tidak secara frontal. Tetapi secara bahasa puisi yang menyuarakan jari tengah," ungkap SID dalam sesi wawancara bersama NET beberapa waktu lalu.
Dalam kritikan yang dituangkan lewat syair lagu, SID pun tak pernah secara spesifik melawan orang atau pihak tertentu. Dengan begitu, pesan yang disampaikan akan cenderung menyasar ke cakupan yang lebih luas.
"Kalo lagu itu kami tidak pernah bilang oh lagu ini khusus melawan ini, misalnya lagu ini untuk melawan FPI, lagu ini untuk melawan perang, jadi secara luas aja. Jadi lagu ini lagu perlawanan ya temanya tentang bisa kemanusiaan, bisa tentang alam, bisa tentang kerakusan penguasa," pungkasnya.