Friday, January 22, 2016

Komunitas Sepeda ”Low Rider’’ Kampanye ”Go Green’’

SID1912
INGIN jadi pusat perhatian saat bersepeda? Naik saja sepeda low rider atau sepeda ceper. Niscaya, perhatian sebagian orang yang diajak berpapasan bakal langsung tertuju pada anda. Keinginan itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa sejumlah orang memiliki sepeda low rider. Bagi mereka, sepeda low rider punya karakter dan ciri khas yang membuatnya sangat berbeda dibandingkan dengan jenis sepeda lain.
Namun bagi anggota komunitas penggemar sepeda khususnya Komunitas Sepeda Low Rider, keinginan untuk menaiki sepeda ceper justru karena prihatin dengan kondisi lingkungan yang semakin dipenuhi asap kendaraan bermotor. Awal mulanya sepeda-sepeda beraliran low-rider diadopsi dari gaya mobil low-rider, yakni mobil yang sistem suspensinya telah dimodifikasi sehingga terlihat sangat rendah atau istilahnya ceper.
Tren sepeda low rider awalnya muncul di Bali sekitar tahun 2005. Band Punk Rock Superman Is Dead (SID) bisa dikatakan sebagai pelopor tren ini. Mereka sengaja menyebarkan “virus” sepeda ini sebagai salah satu upaya kampanye go green. Go green adalah suatu ajakan untuk hidup lebih hijau, lebih bersih dan stop global warming. Gara-gara kampanye ini pula, Bali boleh dibilang sebagai pusatnya sepeda low-rider di Indonesia.
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan sepeda low-rider, yakni beli jadi atau merakit sendiri. Cara pertama jarang dilakukan mengingat harganya yang relatif mahal. Umumnya sepeda produksi lokal berbanderol paling mahal Rp 4 juta, jauh lebih murah dari merek impor yang harganya bisa mencapai angka Rp 15 juta.
Penggemar sepeda low-rider punya slogan let’s cycling, burn calori not gas yang artinya mari bersepeda, bakar kalori bukan gas. Melalui slogan itu, komunitas sepeda low rider mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat, serta lebih peduli terhadap kondisi udara yang makin dipenuhi polusi.
Di sisi lain, sepeda low rider juga memiliki ciri khas tersendiri yang memungkinkan pengendaranya menjadi pusat perhatian. Antara lain ciri khas pada frame atau kerangkanya, yakni memiliki bentuk lengkung khas seperti pelangi. Selain itu, bagian fork, stang dan jok-nya pun berbeda dibandingkan dengan jenis sepeda lain.
Melihat bentuknya saja, sepeda low rider sudah mengundang perhatian. Selain karena ceper, sepeda ini juga mempunyai stang berbentuk unik. Ada yang bentuknya mirip dengan stang ala motor chopper Harley Davidson. Ada pula yang melengkung lebar hingga sering dijuluki stang monyet. Ciri khas lain yang menjadi kriteria wajib sepeda jenis ini adalah keberadaan banana shield, jok sepeda tebal berukuran cukup besar, serta sissy bar atau sandaran belakang. Tak ketinggalan pula sebuah shockbreaker horizontal yang unik terpasang di bagian depan, yang dinamakan springer.

0 comments:

Post a Comment