Saturday, November 5, 2016

Peringatan Sumpah Pemuda, Pemuda Bali Gelorakan Tolak Reklamasi

STT Dharma Santi Tolak Reklamasi 01
Berbagai cara dilakukan pemuda-pemudi Bali untuk terus menggelorakan penolakan reklamasi Teluk Benoa. Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, pesan perjuangan tolak reklamasi Teluk Benoa terus disuarakan dalam berbagai kegiatan para pemuda-pemudi baik di dalam acara ulang tahun dan pergantian pengurus organisasi pemuda adat di Bali maupun penggalangan dana melalui panggung musik. Seluruh acara yang digelar pada secara serentak di Gianyar dan Badung pada Jumat malam (28/10) dimaksudkan untuk terus menggelorakan perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa dari berbagai wilayah di Bali.
Di dalam acara-acara tersebut, selain spanduk berisikan pesan penolakan reklamasi Teluk Benoa, bendera ForBALI sebagai simbol perjuangan menolak reklamasi juga menghiasi panggung peringatan hari ulang tahun organisasi pemuda-pemudi adat Bali.
Ketua Sekaa Teruna Teruni (STT) Taruna Laksana, Banjar Kutri, Desa Adat Kutri, Sukawati, Gianyar di malam perayaan sumpah pemuda dan hari ulang tahun yang ke-39 tahun STT menyatakan akan terus menjunjung tinggi nasionlisme pemuda dengan mempertahankan warisan leluhur, menjaga keberlangsungan Teluk Benoa dari ancaman reklamasi adalah bentuk nasionalisme.
“Kami jaga nasionalisme pemuda adat dengan tetap mempertahankan warisan leluhur kami yaitu mempertahankan Teluk Benoa dari ancaman reklamasi,” kata I Wayan Eka Udayana Ketua STT Taruna Laksana yang baru saja dilantik untuk periode 2016-2019. Ia juga menegaskan semangat juang generasi muda untuk mempertahankan Teluk Benoa harus terus dipupuk agar tidak terus dijajah.
Koordinator Forum Masyarakat Singapadu yang selama ini terus berjuang menolak reklamasi Teluk Benoa juga menegaskan perayaan ulang tahun pemuda dengan membawa pesan penolakan reklamasi Teluk Benoa adalah untuk terus menjaga dan membangkitkan semangat pemuda untuk menolak reklamasi Teluk Benoa. “Perayaan ulang tahun bertemakan Bali tolak reklamasi adalah untuk membangkitkan semangat pemuda untuk terus konsisten menolak reklamasi Teluk Benoa,” ujar Jung Candra Prabanatha.
Peringatan serupa juga terjadi di Canggu, tepatnya di acara ulang tahun STT Dwi Bhuana Santhi, Banjar Tegal Gundul, Desa Adat Canggu, Kabupaten Badung. Ketua STT Dwi Bhuana Shanti, Edi Gunawan menyatakan peringatan HUT STT bertepatan dengan hari sumpah pemuda mengangkat tema tolak reklamasi untuk membangkitkan semangat perlawanan bagi generasi muda di Banjar Tegal Gundul.
“Sebagai masyarakat pesisir, sudah menjadi kewajiban untuk menjaga pesisir dan menolak reklamasi teluk benoa untuk menghindari dampak reklamasi Teluk Benoa. Generasi pemuda Tegal Gundul harus bangkit untuk menolak reklamasi Teluk Benoa demi menjaga kelangsungan adat dan budaya Bali,” ujar Edi Setiawan.
Sementara itu, acara berbeda dalam memperingati sumpah pemuda digelar komunitas musik underground Bali. Mereka menggelar konser musik dan menggalang donasi bagi perjuangan tolak reklamasi Teluk Benoa. Acara musik bertemakan “Voice of Freedom, Donasi for Mother Earth” diramaikan oleh lima grup musik. Donasi yang dikumpulkan menurut Agus Darmawan, pembawa acara merupakan simbol persatuan dan kebersamaan dalam menolak reklamasi Teluk Benoa.
Menurutnya bukan jumlahnya yang menjadi ukuran, tapi solidaritas untuk perjuangan tolak reklamasi Teluk Benoa yang diutamakan. “Ini solidaritas dari musisi underground Bali yang menggelar acara malam ini untuk menggalang kebersamaan menolak reklamasi Teluk Benoa. Kita bisa mandiri untuk mempertahankan Bali dan kita terus bersama-sama untuk menolak reklamasi Teluk Benoa,” ujar MC yang akrab dipanggil Kakul ini.
Donasi yang mereka kumpulkan sejumlah 675.500 diserahkan langsung kepada Direktur Eksekutif WALHI Bali Suriadi Darmoko. Direktur WALHI Bali menjelaskan donasi yang diterimanya akan diserahkan kepada ForBALI untuk perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa.
“Gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa dibiayai oleh kita semua yang terus berjuang untuk menolak reklamasi Teluk Benoa. Gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa adalah gerakan yang mandiri dan bebas dari intervensi siapapun dan kita tidak butuh investor untuk menolak reklamasi karena selama hampir empat tahun ini kita sudah terbukti bisa membiayai perjuangan kita secara kolektif,” ujar Suriadi usai serah terima donasi dari panitia acara.

0 comments:

Post a Comment