SUARA-SUARA
penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa terus bergema dari Forum Rakyat
Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa atau ForBALI. Aliansi masyarakat sipil
lintas sektoral yang terdiri dari gerakan mahasiswa, LSM, musisi,
seniman, dan individu-individu yang peduli lingkungan hidup ini
mempunyai keyakinan bahwa perencanaan reklamasi seluas 700 hektar di
Teluk Benoa adalah bagian dari kebijakan penghancuran Bali.
Koordinator ForBALI, Wayan “Gendo” Suardana mengatakan, ForBALI dibentuk
pada bulan Agustus 2013 lalu. Namun, embrionya sudah mulai muncul sejak
bulan Juni 2013. Praktis, ForBALI kini telah memasuki tahun kedua
menolak rencana reklamasi yang digagas PT Tirta Wahana Bali
Internasional itu. “Memang ForBALI ini kan dibentuk khusus untuk
mengadvokasi rencana reklamasi di Teluk Benoa, bukan menolak reklamasi
keseluruhan dimana-mana,” ujarnya.
Sejak dibentuk hingga sekarang,
ForBALI mendapat respon yang cukup tinggi. Terlihat dari jumlah anggota
yang berkembang begitu banyak dari seluruh Bali. Tak heran, saat
menggelar aksi turun ke jalan atau biasa disebut Parade Budaya Tolak
Reklamasi Teluk Benoa, ada ribuan anggota yang hadir merubah jalan
menjadi lautan manusia.
“Kalau ForBALI ini terdiri dari banyak
organisasi, lembaga-lembaga yang memang konsen terhadap
persoalan-persoalan sosial di Bali. Termasuk soal lingkungan, jadi bukan
baru melek soal lingkungan hidup. jadi memang ini adalah eksponen dan
komponen yang peduli dan sudah dari lama bergerak di bidang sosial di
Bali. Dan memang kita sekarang fokus dulu untuk reklamasi di Teluk
Benoa,” jelas Gendo.
Lebih lanjut dikatakan, ForBALI selama ini
melakukan segala daya upaya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang
mereka punya, serta dijamin konstitusi dan sesuai dengan
prinsip-prinsip demokrasi. Kegiatan ForBALI antaralain, diskusi publik,
diseminasi isu kepada publik, demo, dan membuat kajian.
“Untuk
teman-teman seniman dan musisi yang tergabung dalam ForBALI, mereka
melakukan advokasi di bidang mereka dengan seni. Ada yang seni musik,
ada lewat lukisan, mural, dan segala macam. Dan itu sekaligus juga untuk
pendanaan ForBALI, misalnya lewat lelang karya, konser, termasuk
sumbangan dari anggota,” tandasnya.
Adapun yang tergabung dalam
ForBALI adalah Desa Adat Kelan Kabupaten Badung, Banjar Adat Kedaton
Kesiman Denpasar, ST. Dharma Kretih Br. Kedaton Kesiman Denpasar, ST.
Yowana jaya, Banjar lebah, STT Mekar Sari, Banjar Tegeh kori, STT. Ayu
Nulus Gadung, STT. Eka Tunas Satya, Batubulan, STT. Abdi Utama, Marga,
ST. Banjar Tampak Gangsul, STT. Panca Dharma Banjar Tegal Buah Padang
Sambian Kelod Denpasar, ST Yowana Satya Dharma Banjar Bukit Buwung
Kesiman Denpasar, ST. Yowana Dharma Bhakti Banjar Rangkan Sari Suwung
Kauh, ST. Tunas Muda Banjar Dukuh Mertajati Sidakarya, ST. Dharma
Sentana Banjar Anyar Gede Kedonganan Badung, STT. Setia Budi Banjar
Sebual Jembrana, BEM UNHI (Badan Eksekutif Mahasiswa-Universitas Hindu
Indonesia), BEM KBM Politeknik Negeri Bali, Himpunan Mahasiswa
Perencanaan Wilayah Kota- Fakultas Teknik UNHI, Himpunan Mahasiswa
Jururusan Teknik Sipil- Fakultas Teknik UNHI, FRONTIER-Bali (Front
Demokrasi Perjuangan Rakyat), Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia
(PPMI) Dewan Kota Denpasar, JALAK (Jaringan Aksi Tolak Reklamasi)
Sidakarya Denpasar, Allpiss (Aliansi Pemuda Sidakarya) Denpasar,
Jimbaran tolak Reklamasi (Jiwaraga), MAKAR (Masyarakat Jimbaran Anti
Reklamasi), Cakra Wahyu, Forum Masyarakat Renon Tolak Reklamasi Teluk
Benoa, Masyarakat Canggu Tibubeneng Sayang Bali, GEMPAR-Teluk Benoa
(Gerakan Masyarakat Pemuda Tolak Reklamasi), Tanjung Benoa Tolak
Reklamasi (TBTR), Pemuda Sukawati Tolak Reklamasi Gianyar, Pemuda Ubung
Denpasar, Pemuda Sanur Bergerak Tolak Reklamasi, Pemuda Banjar Sama
Undisan Bangli, OutSIDers & Lady Rose Bali, OutSIDers & Lady
Rose Ungasan Jimbaran, OutSIDers & Lady Rose Bali Timur, OutSIDers
& Lady Rose Julah Raya Buleleng, Komunitas sepeda Alcoholic Rider,
TAPALA (Teruna Pencinta Alam) Satak, Kayumas Kaja, KEKAL (Komite Kerja
Advokasi Lingkungan Hidup) Bali, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup
Indonesia) Bali, Sloka Institute, Mitra Bali, PPLH (Pusat Pendidikan
Lingkungan Hidup) Bali, PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum Dan HAM) Bali,
Kalimajari, Yayasan Wisnu, Manikaya Kauci, Yayasan IDEP, Komunitas Taman
65, Komunitas Pojok, Bali Outbond Community, Penggak Men Mersi,
Superman Is Dead, Navicula, Nosstress, The Bullhead, Geekssmile, Parau,
Nymphea, Devildice, Eco Defender, The Dissland, Rollfast, Joni Agung
& Double T, The Hydrant, Scares Of Bums, Ripper Clown, Ugly Bastard,
Ganjil, The Sneakers, Goldvoice, Rootsradical, The Brews, Blackened,
Suicidal Sinatra, Steel Bone Rigid, Suitcase For Kennedy, The Kantin,
Ska Teenagers Punk, Durhaka, Refugee, Hyena Wants A Party, Patrick The
Bastard, The Room, Evi Band, Billy Bob Cats, Poison And Rose, Bali
Xtreme Drummer, Bali Guitar Club, serta individu-individu yang peduli
keselamatan Bali.