Saturday, November 5, 2016

Jangan Sakiti Ibu Pertiwi, Kami Siap Puputan

ST Banjar Pande Bualu Tolak Reklamasi
Sebagai daerah yang dekat dengan Teluk Benoa, Desa Adat Bualu sebelumnya secara tegas menolak rencana menolam reklamasi Teluk Benoa. Penolakan Desa Adat ini juga secara kompak dilakukan oleh generasi mudannya. Pada Senin (4/4), Pemuda ST. Ekawarna Yowana berserta tokoh-tokoh Banjar Pande, Desa Adat Bualu memasang 1 buah baliho sebagai bentuk penegasan menolak reklamasi Teluk Benoa.

Hal ini disampaikan oleh Ketua ST. Ekarnawa Yowana, I Wayan Lanang Adnyana usai memasang baliho yang berukuran 3X4 meter tersebut. “Kami memasang satu baliho di perempatan depan Banjar Pande, Balai Maksan biasannya disebut orang sini,” terangnya.
Baliho yang bertuliskan “Tolak reklamasi berkedok revitalisasi, Batalkan Perpres 51 Tahun 2014, Jangan sakiti Ibu Pertiwi, Kami siap puputan” ini dipasang pada pukul 15.00 dengan sebelumya puluhan warga dan pemuda ini berkumpul di Balai Banjar Pande.
Disinggung mengenai alasan penolakan, Lanang mengatakan reklamasi di Teluk Benoa malah akan mengamcam lingkungannya. “Penolakan reklamasi ini sesuai dan murni dari hati nurani serta aspirasi dari pemuda kami, melalui mekanisme dan jalur yg benar,” ujarnya.
Mereka berharap, pemerintah tidak menganak tirikan masyarakat dan seharusnya mendengarkan aspirasi masyarakatnya sendiri. Selain itu, warga yang kesehariannya hidup di daerah pariwisata ini berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk mencabut Perpres 51 Tahun 2014 yang merupakan warisan Presiden SBY. (*)

0 comments:

Post a Comment